Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak
Jalan Tol Semarang-Demak merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang direncanakan sebagai ruas komplementer dari Jalan Nasional Pantura Jawa yang menghubungkan Semarang - Demak - Gresik - Surabaya. Ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan konektivitas antar daerah disepanjang pantai utara jawa.
Jalan Tol Semarang-Demak terbagi menjadi 2 seksi, yaitu Seksi 1 (Semarang – Sayung) sepanjang 10,64 kilometer dan Seksi 2 (Sayung – Demak) sepanjang 16,31 kilometer.
Pada kali ini mas leo akan membahas masing-masing Seksi Jalan Tol ini, mulai dari data umum, dampak lingkungan, manfaat bagi masyarakat sekitar serta beberapa inovasi yang digunakan dalam pembangunan proyek jalan tol ini.
Jalan Tol Semarang –Demak Seksi 1
Jalan Tol Semarang –Demak Seksi 1 terbagi lagi menjadi 3 paket, yaitu Toll Road Development Of Semarang - Demak 1A, Toll Road Development Of Semarang – Demak 1B dan Toll Road Development Of Semarang – Demak 1C.Toll Road Development Of Semarang - Demak 1A
Pada paket Toll Road Development Of Semarang - Demak 1A memiliki panjang 4 km dengan nilai proyek 2,026 Triliun, proyek ini dimulai pada 16 januari 2023.Kontraktor pelaksana proyek ini adalah PT. Hutama Karya (HK) berkolaborasi dengan Beijing Urban Construction Group (BUCG) melalui Kerja Sama Operasi (KSO) dengan masing-masing porsi pengerjaan HK (40,44%) dan BUCG (59,56%).
Pada Paket ini terdiri dari beberapa pekerjaan, yaitu pekerjaan area elevated, pemancangan Concrete Spun Pile (CSP), pekerjaan aspal, galian struktur, lifting girder eksisting, serta pembongkaran jembatan kaligawe dengan melakukan peninggian elevasi kurang lebih 1 m yang menggunakan teknologi Fast Track Concrete Pavement.
Tantangan yang dihadapi dalam menggarap proyek ini merupakan lalu lintas yang padat, sehingga dilakukan metode rekayasa lalu lintas saat pekerjaan pembongkaran dan peninggian jembatan Kaligawe.
Proyek ini targetnya selesai pada April 2025. Setelah rampung, proyek ini diharapkan dapat memperlancar lalu lintas di kawasan Kaligawe, Semarang. Selain itu, proyek ini juga diharapkan dapat mencegah banjir rob di kawasan Kaligawe dan Sayung.
Toll Road Development Of Semarang - Demak 1B
Proyek ini memiliki nilai proyek 6,8 Triliun dan dilaksanakan oleh 3 Kontraktror Pelaksana, yaitu PT. Pembangunan Perumahan (PP), PT. Wijaya Karya (WIKA) dan China Road and Bridge Corporation (CRBC). Pekerjaan pada Toll Road Development Of Semarang – Demak 1B meliputi Tanggul Laut, Revetment, Main Road, Ramp Jembatan di Terboyo, Babon dan Sayung.
Pengerjaan konstruksi pada paket 1B yang berada di atas laut sepanjang kurang lebih 10 Km menggunakan matras bambu setebal 17 lapis sebagai pondasi dan diperlukan sekitar 10 juta batang bambu yang dianyam oleh 1500 pekerja terampil. Bambu-bambu tersebut berasal dari Wonogiri, Magelang, dan Purworejo, dengan kriteria khusus yaitu lurus dengan panjang 8 meter dan diameter antara 8 – 10 cm.
Selain sistem matras bambu, penguatan kondisi tanah dilakukan juga dengan cara pemasangan material pengalir vertikal pra-fabrikasi atau PVD serta melaksanakan pembebanan menggunakan material pasir laut yang diambil menggunakan alat Trailing Suction Hopping Dredger atau TSHD.
Penggunaan matras bambu tidak hanya berfungsi sebagai pondasi tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan ekosistem laut. Bambu yang telah digunakan sebagai matras nantinya akan terendam dan akan menjadi bagian dari terumbu karang, sekaligus menambah kekuatan struktural di bawah air.
Toll Road Development Of Semarang - Demak 1C
Proyek ini sendiri dimenangkan oleh perusahaan BUMN PT Adhi Karya dan perusahaan asing Sinohydro, dengan nilai proyek 2,1 Triliun.
Pekerjaan pada Toll Road Development Of Semarang – Demak 1C meliputi pekerjaan kolam Retensi Terboyo (189 Ha), pekerjaan Kolam Retensi Sriwulan (28 Ha), pekerjaan saluran pembawa Sriwulan (1,5 km), pekerjaan Rumah Pompa Terboyo, dan pekerjaan Rumah Pompa Sriwulan.
Pada Rumah Pompa Terboyo dilengkapi 6 unit pompa sedangkan Rumah Pompa Sriwulan dilengkapi 4 unit pompa masing-masing berkapasitas 5 m³/detik. Skema dari Kolam Retensi Terboyo ini akan mengendalikan banjir dari Sungai Tenggang dan Sungai Babon. Sementara Kolam Retensi Sriwulan ini mengendalikan banjir dari Sungai Sriwulan.
Jalan Tol Semarang – Demak Seksi 2
Jalan Tol Semarang - Demak Seksi 2 (Sayung – Demak) dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT PP Semarang Demak dengan pelaksanaan penandatanganan PPJT pada 23 September 2019 dan masa konsesi selama 35 tahun sejak SPMK (15 Mei 2020).
Jalan Tol Semarang - Demak Seksi 2 dengan biaya investasi sebesar Rp 5,9 Triliun memiliki jumlah dan lebar lajur 2 x 2 x 3,6 m, dengan kecepatan rencana 80 km/jam dan memiliki 2 simpang susun, yaitu simpang susun Sayung dan simpang susun Demak.
Jalan Tol Semarang – Demak Seksi 2 telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 25 Febuari 2023, Seksi 2 dikerjakan terlebih dahulu dikerjakan karena terjadi masalah pembebasan lahan pada Seksi 1.
Jalan Tol ini memangkas waktu tempuh menjadi hanya sekitar 20 menit dari sebelumnya mencapai 45 menit hingga 1,5 jam akibat kemacetan yang ada di jalan nasional.
Kesimpulan
Jalan Tol Semarang - Demak terdiri dari 2 Seksi, yaitu Seksi 1 Semarang-Sayung sepanjang 10,64 km dan seksi 2, Sayung - Demak sepanjang 16,01 km. Untuk Seksi 1 Semarang - Sayung merupakan dukungan Pemerintah melalui APBN dengan nilai kontrak Seksi 1A: Rp 2 Triliun, Seksi 1B: Rp. 6,8 Triliun, dan Seksi 1C: 2,1 Triliun. Kemudian Jalan Tol Semarang - Demak Seksi 2 Sayung - Demak dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT PP Semarang – Demak dengan nilai kontrak 5,9 Triliun.
Jalan Tol Semarang – Demak berfungsi untuk mengatasi permasalahan banjir dan rob dengan cara membendung air sebagai sistem polder, yaitu metode pengendalian banjir rob dengan pembangunan tanggul laut yang dilengkapi dengan kolam retensi, pompa, pintu air dan sistem drainase regional yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen pengelolaan air.
Selain itu pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak di Provinsi Jawa Tengah tetap melindungi kawasan mangrove yang berada di pesisir Pantai Utara Jawa. Dalam membangun infrastruktur, bukan hanya bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa, Kementerian PUPR juga memperhatikan prinsip kelestarian lingkungan dan keberlanjutan.
Post a Comment for "Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak"
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang sopan