Jenis Material Rangka Atap Untuk Rumah Serta Kekurangan dan Kelebihannya

Atap rumah merupakan salah satu struktur bangunan yang berfungsi sebagai pelindung rumah dari panas dan hujan. Kekokohan atap juga bergantung pada kekuatan rangka atap. Jika menggunakan rangka yang kuat, maka atap dapat menahan beban secara baik.

Dahulu, semua orang menggunakan kayu sebagai material kerangka atap. Namun seiring berjalannya waktu , kini telah ditemukan berbagai macam material yang dapat digunakan sebagai rangka atap. Tentunya setiap material rangka atap tersebut memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.

Berikut beberapa jenis rangka atap rumah dan penjelasannya : 

1. Rangka Atap Kayu

Kayu masih sering dipilih sebagai material pembuat rangka atap. Sifatnya yang mudah dibentuk menjadi alasan banyak orang menggunakan material kayu. Namun, kini kayu berkualitas tinggi sulit dicari dan harganya semakin mahal. Selain itu, material kayu juga memerlukan perawatan khusus untuk mencegah diamakan rayap, berjamur, atau kelapukan. Kayu bisa dibentuk menjadi beragam jenis bentuk rangka. Umumnya, orang lebih menyukai rangka berbentuk miring atau segitiga.

2. Rangka dari Beton Bertulang

Jika ingin material yang kuat sebagai kerangka atap, kamu bisa memilih beton. Material beton bertulang juga bisa dibentuk miring, datar, dan lain-lain. Bahkan, jika ingin membentuk atap berbentuk kubah, kamu bisa menggunakan rangka dari beton. Rangka beton terbuat dari adonan semen, batuan split, pasir, yang kemudian dituangkan dalam cetakan. Kelebihan material ini adalah sangat kuat dan tidak akan lapuk seperti kayu. Sementara, kekurangan beton adalah sangat berat dan cara pembuatannya yang rumit.

3. Rangka Atap Baja Ringan

Jika ingin menggunakan material yang kuat tetapi tidak berat, kamu dapat menggunakan baja ringan. Material ini terbuat dari campuran baja, alumunium, dan zinc.

Kelebihan material ini adalah beratnya yang ringan dan tahan terhadap api.

Jika rumah kebakaran, tidak akan ada banyak kerusakan pada rangka baja ringan ini.

Selain itu, perawatannya juga relatif lebih mudah karena tahan terhadap cuaca dan aman dari gangguan rayap.

Namun, kekurangan material ini adalah bentuknya sudah paten, sehingga sulit dibentuk menjadi beragam bentuk rangka yang unik.

4. Rangka dari Baja

Jika menginginkan rangka yang sangat kuat, kamu dapat memilih material baja. Material ini biasanya digunakan untuk bangunan besar, semisal pabrik dan gudang penyimpanan. Hal ini dikarenakan bentuk material ini panjang dan besar. Jika ingin menggunakan baja sebagai kerangka penutup rumah, bentuk rumah kamu pun harus melebar untuk menyesuaikan dengan rangka baja. Kekurangan material ini adalah dapat berkarat seiring waktu. Untuk mengantisipasinya, kamu dapat melapisi baja dengan bahan antikarat.

5. Rangka Atap Bambu

Selain kayu, material bambu juga sudah banyak digunakan sebagai material kerangka atap sejak jaman dulu. Penggunaan rangka bambu dapat memberikan kesan tradisional pada rumah. Banyaknya rumah yang menggunakan desain klasik, membuat material bambu kembali banyak digunakan sebagai kerangka atap rumah. Rangka bambu juga bisa dikombinasikan material kayu. Biasanya, rangka bambu digunakan untuk bangunan pendopo dan saung. Kelemahan rangka bambu sama seperti kayu, di antaranya adalah, rawan lapuk dan bisa dimakan rayap.



Post a Comment for " Jenis Material Rangka Atap Untuk Rumah Serta Kekurangan dan Kelebihannya"